Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (2-Habis)

Sekali Beraksi Minimal Raup Rp 1 Miliar

Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (2-Habis)
Ilustrasi perampokan. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com
 

Terakhir, kawanan perampok yang diketuai Dedi berhasil mengobok-obok rumah mewah di Perumahan Anggrek Mas II Selasa (7/2). Peristiwa tersebut terjadi siang bolong, pukul 12.30 WIB. Kali ini mereka berhasil menguras aneka perhiasan senilai Rp 500 juta.

 

Sebagai bos, Dedi mendapat jatah bagi hasil rampokan yang paling besar. Separo jatah untuk Dedi dan sisanya dibagi kepada tiga anggota kelompoknya. Uang haram itu digunakan Dedi untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dia tinggal bersama istri dan dua anaknya di sebuah perumahan di Batam Kota. Selain untuk mencukupi kebutuhan pribadi, Dedi menggunakan uang hasil jarahan tersebut untuk kegiatan sosial di Kantor LSM Lintas Nusantara.

 

Dedi tidak hanya beraksi di Batam. Belakangan terungkap fakta bahwa dia juga menjalankan aksinya di Johor (Malaysia), Bangkok (Thailand), Hongkong, dan Singapura. Selama dua tahun di Malaysia (1998-2000), Dedi berhasil menghimpun tujuh orang dari berbagai negara, seperti India dan Tiongkok, untuk merampok nasabah bank.

 

"Saya lama di Malaysia. Saya mengajak orang-orang pengangguran merampok nasabah bank. Sama seperti di Batam, semua saya yang merancang dan mengoordinasi tim yang saya buat. Saya dapat kenalan preman di Malaysia dari kawan satu kampung yang tinggal di sana dan merampok juga," ungkap Dedi.

Selain dermawan, Dedi perampok yang cerdas. Dia hampir selalu sukses menjalankan aksinya. Namun, sepandai-pandainya dia berkelit dari kejaran petugas,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News