Kisah Pilu Korban Pemerkosaan Masuk Bui karena Dikira Aborsi

Kisah Pilu Korban Pemerkosaan Masuk Bui karena Dikira Aborsi
Imelda Cortez (tengah), mendekam di bui selama 18 bulan karena disangka melakukan aborsi. Padahal, dia sendiri adalah korban pemerkosaan. Foto: AFP

Cortez baru sadar bahwa dia melahirkan setelah melihat bayi meluncur dari jalan lahir. Dia kaget. Jabang bayi itu masuk ke lubang toilet dan langsung ke septic tank. Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat. Cortez tidak sempat menyelamatkan buah hatinya. Sebab, kesadarannya menurun gara-gara perdarahan hebat. Cortez terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Kepada dokter, Cortez mengatakan bahwa ada sesuatu yang keluar dari vaginanya sebelum dia pingsan. Dokter pun lapor polisi. Dia menduga Cortez mengaborsi bayinya. Aparat pun langsung menangkap Cortez.

El Salvador menerapkan aturan superketat soal aborsi. Tidak sekadar melarang, pemerintah pun memaksa paramedis proaktif mencegah aborsi. Apabila tidak lapor polisi saat mengetahui kasus aborsi, dokter akan dijatuhi hukum berat.

Dalam kasus Cortez, sebagian besar masyarakat menganggap perempuan itu korban. Dia tidak berniat menggugurkan bayinya. Apalagi, bayi perempuan tersebut masih hidup sampai sekarang. Dia ditemukan di dalam septic tank bercampur lumpur dan tinja. Kini dia dirawat ibunda Cortez.

Saat Cortez dirawat di rumah sakit, ayah tiri sempat menengok. Namun, dia hanya hendak mengancam. Ancaman itu didengar pasien lain yang lantas lapor polisi. Si ayah tiri langsung ditangkap. Hasil uji DNA membuktikan bahwa memang dia ayah bayi Cortez. Kini pria bejat tersebut sedang menjalani proses hukum. (sha/c10/hep)


Korban pemerkosaan, Imelda Cortez mendekam di penjara selama 18 bulan. Senin (17/12), dia akhirnya bebas


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News