Kisah Pilu Risky, Bocah Penderita Hidrosefalus
Ditinggal Orang Tua, Butuh Biaya untuk operasi
Rabu, 10 Juli 2013 – 14:06 WIB
GARUT - Malang benar nasib Siti Risky Barokah, bocah berusia 1 tahun ini terlahir tidak sempurna, karena menderita Hidrosefalus. Sejak dalam kandungan, dokter sudah mendeteksi Risky mengalami kelainan dan dokter menyarankan segera dilakukan tindakan operasi secepatnya, namun orangtua Riski, yakni Opik dan Siti Hajijah mengalami kesulitan dana.
Maka itu, Opik dan istrinya urung melakukan operasi. Terlebih Opik hanya bekerja sebagai buruh harian lepas yang penghasilannya tidak tentu, sedangkan Siti hanya sebagai ibu rumah tangga.
"Hasil USG sejak dalam kandungan usia 8 bulan, Risky mengalami kelainan," ujar Cece, nenek Risky yang setia menunggui cucunya.
Risky akhirnya lahir dengan operasi cesar dan baru dilakukan tindakan operasi pertama pada usia menginjak 2 bulan. "Seharusnya dari lahir sudah diambil tindakan, namun karena terhalang biaya, baru bisa dilakukan tindakkan usia 2 bulan. Operasinya waktu itu di RS Hasan Sadikin Bandung dan sudah pakai kartu Jamkesmas," terang Cece.
GARUT - Malang benar nasib Siti Risky Barokah, bocah berusia 1 tahun ini terlahir tidak sempurna, karena menderita Hidrosefalus. Sejak dalam kandungan,
BERITA TERKAIT
- Erupsi Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak