Kisah PSK Langganan ABK Asing di Laut Balikpapan

Tergiur karena Dibayar Dollar

Kisah PSK Langganan ABK Asing di Laut Balikpapan
Kisah PSK Langganan ABK Asing di Laut Balikpapan
“Sorry, Bang, tadi agak macet  depan Rapak Ramayana, lama nunggunya ya,” kata Tika --bukan nama sebenarnya. Tika inilah yang awalnya mengontak Budi untuk diantar ke sebuah kapal asing yang memesan mereka. Paras Tika cantik. Kulitnya putih dengan rambut panjang yang dibiarkan terurai.

“Ah, enggak apa-apa, kita berangkat sekarang atau ada yang ditunggu lagi?” kata Budi, ramah. “Sekarang saja, kita berempat saja kok,” jawab Tika.

Speedboat dipacu Budi dengan kecepatan normal menuju arah utara. Sekira 15 menit kemudian, rombongan kecil ini sudah mendekat pada kapal besar yang mengangkut beberapa crane. Kapal itu sedang lepas jangkar.

Di pagar anjungan kapal, tiga pria asing berusia 30 tahunan berkulit putih, menanti. Tampilan mereka santai, ada yang mengenakan celana pendek selutut ada pula mengenakan pakaian safety yang berupa baju terusan celana.

Gadis-gadis “penjaja cinta” yang satu ini rada berbeda. Mereka menerima panggilan pria hidung belang hingga ke laut. Praktik prostitusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News