Kisah RPKAD Merebut RRI dari G30S PKI, Ada Brigjen Takut Masuk Studio Siaran

Kisah RPKAD Merebut RRI dari G30S PKI, Ada Brigjen Takut Masuk Studio Siaran
Ilustrasi: kaus bergambar palu arit yang diidentikkan dengan PKI. Foto: dok/JPNN.com

"Coba kamu periksa semua ruangan dahulu. Itu aktivitas mereka masih di dalam!" ujar Sarwo dengan nada marah melalui radio kepada Sintong.

Bentakan Sarwo membuat Sintong bingung. Bagaimanapun dia bersama anak buahnya sudah menyisir seluruh ruangan di RRI.

Sintong juga mengumpulkan seluruh pegawai RRI yang saat itu masuk kantor di satu tempat. Selanjutnya, tentara kelahiran Tarutung, 4 September 1940, itu melapor untuk kedua kalinya kepada Sarwo.

Lagi-lagi Sarwo meragukan laporan Sintong. Sarwo meminta anak buahnya tidak buru-buru melapor.

"Kamu tangkap dahulu semua orang yang ada di situ," ucap Sarwo.

Sorot mata Sintong langsung mengarah ke tape recorder besar yang sedang berputar. Dia langsung membatin.

"Jangan-jangan ini yang menjadi masalah. Kalau begitu Pak Sarwo menyangka masih ada anggota G30S PKI yang melakukan siaran, berasal dari suara tape recorder ini."

Sontak Sintong mau memopor tape recorder itu dengan senapannya. Namun, seorang pegawai RRI mencegahnya dan mematikan tape recorder itu dengan mematikan tombol switch off.

Beginilah kisah RPKAD merebut RRI dari anggota G30S PKI hingga pidato Soeharto mengudara. Detik-detik menegangkan hingga memantik tawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News