Kisah Seorang ABK, 24 Jam Duduk di Papan di Tengah Laut

Kisah Seorang ABK, 24 Jam Duduk di Papan di Tengah Laut
Syahminan di bangsal RS Fatima Ketapang. Foto: Jaidi Candra/Rakyat Kalbar

jpnn.com - SYAHMINAN pria paruh baya ini adalah Anak Buah Kapal (ABK) Samudera Jaya I yang pecah dihantam ombak dan menghilang di laut.

Jaidi Candra, Ketapang

Meski mukanya pucat, badannya bergetar menggigil, namun nyawa Syahminan selamat. Dia ditemukan mengapung di sekeping papan oleh nelayan. Kondisinya lemah, setelah 24 jam bertaruh nyawa di tengah laut perairan Sukabangun—Ketapang.

“Saat kejadian, saya berada di palka ruang mesin kapal,” cerita Syahminan yang terbaring di bangsal RS Fatima Ketapang.

Syahminan merupakan ABK kapal pengangkut Sembako, KM Samudra Jaya I dihantam ombak setinggi tiga meter di muara perairan Sukabangun—Ketapang, Senin (14/12) pagi.

Kapal rute Pontianak-Ketapang yang hendak sandar di Pelabuhan Sukabangun—Ketapang tersebut pecah dan tenggelam.

Syahminan ditemukan mengapung, berpegangan di sekeping papan sekitar 24 jam lamanya, setelah KM Samudra Jaya I bermuatan sembako pecah di perairan Sukabangun, Senin (15/12).

Delapan rekannya diselamatkan Basarnas Ketapang dan nelayan. Syahminan dinyatakan hilang dan diperkirakan sudah tidak bernyawa.

SYAHMINAN pria paruh baya ini adalah Anak Buah Kapal (ABK) Samudera Jaya I yang pecah dihantam ombak dan menghilang di laut. Jaidi Candra, Ketapang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News