Kisah Sunan Ampel dan Masjid Rahmat yang Dibangun Semalam

Kisah Sunan Ampel dan Masjid Rahmat yang Dibangun Semalam
KHUSYUK: Warga menunaikan salat di Masjid Rahmat. Tampak kusen berukir dan di pintu terdapat lafaz Allah serta Nabi Muhammad. Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

Setelah langgar dibangun, keesokan harinya masyarakat setempat terkejut dengan adanya sebuah bangunan seperti rumah kecil.

Sementara Raden Rahmat sudah berangkat ke wilayah Ampel Denta, tanah hadiah dari Prabu Brawiaya.

Namun sebelum ke Ampel Denta, Raden Rahmat sempat mampir ke kawasan Peneleh.“Langgar kecil ini dijuluki langgar tiban, karena pembangunannya hanya butuh waktu semalam,” ujarnya.

Dari catatan sejarah, Masjid Rahmat ini merupakan musala (sekarang masjid) pertama yang dibangun oleh Sunan Ampel di Surabaya.

“Jadi ini merupakan cikal bakal musala atau tempat ibadah umat Islam pertama yang dibangun Sunan Ampel di Kota Surabaya,” terangnya.

Konon semenjak dibangun langgar tersebut, Ki Wirosuroyolah yang menjadi perawat langgar tiban yang kini menjadi Masjid Rahmat.

Ki Wirosuroyo saat itu sudah mempunyai satu anak perempuan yang bernama Nyai Karimah.

“Nyai Karimah anak Ki Wirosuroyo kemudian dinikahkan dengan Raden Rahmat. Dari pernikahan tersebut keduanya dikarunia dua putri yang bernama Siti Mustosima dan Siti Murtosiah,” ungkap Mansyur kepada Radar Surabaya.

Masjid Rahmat yang berada di Jalan Kembang Kuning nomor 79-81, Surabaya merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Raden Rahmat atau Kanjeng Sunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News