Kisah Tyas, Perempuan 25 Tahun yang Mengabdi di Pelosok Lombok

Kisah Tyas, Perempuan 25 Tahun yang Mengabdi di Pelosok Lombok
Kordinator Bidang Pendidikan Komunitas Tastura Mengajar Baiq Ayu Darma Ning Tyas saat memaparkan pelajaran bagi anak-anak di Gubuk Panggel. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

jpnn.com - Raut kebahagiaan terpancar dari wajah Baiq Ayu Darma Ning Tyas, perempuan berusia 25 tahun di Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dia biasa disapa Tyas.

Edi Suryansyah, Lombok Tengah

Tyas bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Komunitas Tastura Mengajar bertamu ke perbukitan terpencil, Gubuk Panggel, Dusun Pendem, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat.

"Orang-orang menyebutnya panggel, (sama dengan pegal), karena kalau ke sana akan pegal-pegal," kata Tyas. Dia lalu tersenyum.

Tyas menjangkau Gubuk Panggel menghabiskan durasi dua jam lamanya dari Kota Praya (pusat kota Lombok Tengah).

Awalnya Tyas tak mengira Gubuk Panggel, Pendem dusun terakhir di perbukitan itu. Dia kira Dusun Bangket Molo yang terakhir.

"Kami tidak pernah mengira masih ada orang tinggal di sini (Panggel Pendem)," tutur Tyas.

Tiba di Panggel, Tyas melihat segala keterbatasan.

Tyas memilih mengabdi di pelosok, membimbing anak-anak yang butuh perhatian dan pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News