Kisah Warga Venezuela Bertahan Hidup di Tengah Krisis dan Arogansi Penguasa

Kisah Warga Venezuela Bertahan Hidup di Tengah Krisis dan Arogansi Penguasa
Warga Venezuela mengantre untuk masuk ke wilayah Kolombia. Foto: Reuters

Sebagian penduduk tidak hanya menjual rongsokan. Mereka mencoba menjual daging ke Kolombia. Krisis membuat kontrol kebersihan di Venezuela tak terjaga. Artinya, hewan-hewan yang dipotong di negara tersebut dan dijual murah di Kolombia memiliki risiko kesehatan yang tinggi.

"Kami telah menyita sejumlah besar daging selama setahun terakhir," ujar Wakil Komandan Polisi Cucuta, Kolombia, Kolonel Francisco Gelvez.

Krisis pangan itu tak membuat pemerintah bergerak. Maduro tetap tak mau membuka pintu berbatasan agar bantuan asing bisa masuk. Dia memang mengirimkan bantuan makanan ke wilayah-wilayah miskin, tapi jumlahnya tak mencukupi. Dilansir BBC, oposisi memperkirakan sekitar 300 ribu penduduk bakal meninggal kelaparan jika bantuan kemanusiaan tak segera datang. Namun, versi Maduro, negaranya baik-baik saja.

"Tidak ada kelaparan di Venezuela," tegasnya dalam sebuah wawancara dengan BBC. Menurut dia, selama ini media hanya membesar-besarkan. (sha/c10/dos)


Ribuan warga Venezuela menyeberang ke Kolombia setiap hari. Sebagian lewat jalur ilegal yang medannya sangat berat. Semua demi bertahan hidup di tengah krisis


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News