Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal

"Dia dibolehkan tinggal tapi dipastikan siap dan aman, selain itu di luar banyak jalan yang sudah terputus," katanya.
Yoyok dan Katie bahkan masih sempat telepon-teleponan, listrik dan air pun masih menyala.
"Tapi kemudian datang angin besar dan hujannya deras sekali. Yoyok baru tidur sekitar jam 2 malam," ujar Katie.
Harus mengungsi ke atap rumah
Yoyok terbangun pukul setengah enam pagi setelah ditelepon oleh ibu mertuanya. Saat dia bangun, air sudah masuk ke dalam rumahnya.
"Kalau ibuku tidak membangunkan dia, bisa hanyut kemana Yoyok, kita tak tahu," ujar Katie.
"Terus dia keluar melihat air sudah naik di rumah, di jalan, air mengalir cepat sekali. Seperti sungai yang benar-benar marah," katanya.
Katie langsung menelepon SES namun tidak ada yang mengangkat. Akhirnya ibunya menelepon 000 yang diarahkan ke Sydney dan mereka menyuruh Yoyok naik ke atap.
Yoyok terlebih dahulu melempar anjingnya ke atap, lantas dia loncat ke dalam banjir dan mencoba menggapai atap tetangganya.
Seorang warga Indonesia yang tinggal di Lismore, New South Wales harus bertahan di atap rumahnya saat banjir menerpa
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya