Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal

Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal
Warga asal Indonesia di Kota Lismore, Yoyok Hendrix (kedua dari kanan) membersihkan puing-puing akibat banjir di rumahnya dibantu sejumlah rekan-rekannya, Rabu (2/03).  (Supplied: Katie Suhartoyo)

Katie Suhartoyo dan suaminya yang berasal dari Indonesia, Yoyok Hendrix, sudah tak asing lagi dengan banjir yang kerap melanda Kota Lismore, Australia. 

"Kami tinggal di Lismore yang sering kena banjir. Jadi kita semua sebenarnya merasa siap karena pada tahun 2017 sudah pernah banjir besar juga," kata Katie kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.

Merasa aman dan siap, Katie bersama dua anaknya pun pergi ke rumah ibunya di bagian lain kota itu dan membiarkan Yoyok bersama anjing mereka bertahan di rumahnya.

Rumah pasangan suami-istri ini terletak di Jalan Molesworth Street, dekat dengan sungai namun berada di bagian yang agak tinggi. Rumahnya punya tiang sehingga ada kolong di bagian bawah.

Lismore merupakan kota di New South Wales utara yang berbatasan dengan Queensland. Lokasinya lebih dekat ke Brisbane daripada ke Sydney.

Saat banjir besar di tahun 2017, ketinggian air di kolong rumah Katie dan Yoyok sekitar 1 meter dari lantai.

Tapi ternyata keadaan banjir yang menerjang rumah mereka tahun ini "benar-benar mengerikan sekali".

Katie mengatakan beberapa kali ada peringatan pada jam 11 malam dari SES, menanyakan apakah Yoyok aman tinggal di rumah.

Seorang warga Indonesia yang tinggal di Lismore,  New South Wales harus bertahan di atap rumahnya saat banjir menerpa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News