Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal
"Yoyok berada di atas atap dari sekitar jam 6 pagi sampai tengah hari," ujar Katie.
Saat itu, situasi banjir di sana masih sangat deras, sehingga regu penyelamat juga belum ada yang dibolehkan masuk.
"Saya khawatir karena kalau SES tak bisa, lantas siapa yang bisa menyelamatkan suami saya?" kata Katie.
Apalagi, telepon Yoyok juga sudah mati juga karena basah.
Untungnya, kata Katie, tiba-tiba ada anak tetangga mereka yang datang membawa perahu sendiri.
"Dia menyelamatkan ibunya dulu terus mutar di jalan rumah kami, ambil tetangga yang lain dan jemput Yoyok juga," jelasnya.
Mereka menyeberangi jalan yang sudah menjadi sungai. Meski menggunakan mesin, perahunya tetap sulit bergerak karena airnya begitu deras.
Setelah mengambil seorang tetangga, mereka mendatangi rumah seorang ibu yang terjebak di dalam rumah.
Seorang warga Indonesia yang tinggal di Lismore, New South Wales harus bertahan di atap rumahnya saat banjir menerpa
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka