KLB Demokrat, Irwan Fecho Sentil Komitmen Presiden Jokowi, Kalimatnya Tajam
Jumat, 05 Maret 2021 – 09:43 WIB

Presiden Joko Widodo dan Ketua Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.Com
Sebaliknya, jika kepengurusan hasil KLB disahkan, kata Irwan, artinya hanya ada dua; presiden tidak bisa mengendalikan pembantu-pembantunya atau presiden diam-diam membiarkan.
"Ingat, diamnya presiden juga merupakan tindakan politik. Beliau bisa dianggap bersalah karena membiarkan (guilty by omission)," kata wasekjen DPP Demokrat ini.
Terakhir, Irwan mempertanyakan kepergian Kepala KSP Moeldoko ke Medan, Sumatera Utara berdasarkan bukti tiket yang dia temukan.
"Apakah kepergian Pak Moeldoko ini atas seizin Presiden? Untuk agenda dinas apa? Jika tidak seizin presiden, berarti Pak Moeldoko mangkir dari tugas dong?” pungkas Irwan mempertanyakan.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Irwan Fecho juga mempertanyakan kepergian Kepala KSP Moeldoko ke Medan bersamaan dengan isu KLB Demokrat.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
BERITA TERKAIT
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- Irwan Fecho Bicara Pembangunan Berkelanjutan di Rakernas IKA SKMA 2025
- Rakernas IKA SKMA Bahas Rekomendasi Dukung Swasembada Pangan & Pengelolaan SDA Berkelanjutan
- Hari Kartini; Annisa Pohan Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
- Komentar Irwan Fecho setelah Timnas U-17 Indonesia Dihajar Korut
- Demokrat: 5 Pansus Baru Penting untuk Atasi Masalah Krusial Jakarta