Klub Harus Punya Medical Record Pemain
jpnn.com - JAKARTA -- Kematian striker Pelita Bandung Raya (PBR) Abdulaye Sekou Camara harus dijadikan pelajaran penting bagi klub untuk memperkuat perlindungan kesehatan bagi pemain.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driyono, saat ditemui wartawan di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Senin (29/7). Salah satu yang paling penting dilengkapi ke depan adalah klub harus memiliki medical record pemain
"Pertolongan pertama saat terjadi kejadian harus kita benahi. Medical record harus menjadi hal-hal standar bagi klub," kata Joko.
Ia juga mengungkapkan, bagi pemain profesional medical record menjadi bagian yang menjadi bahan evaluasi."Ini sebenarnya bukan menjadi barang baru bagi klub," ungkapnya.
Terkait kasus Sekou Camara, Joko berharap penanganan kemanusiannya rampung sebelum memasuki bulan September. Tapi PSSI membutuhka waktu banya untuk meneliti lebih lanjut kejadian ini untuk kepentingan regulasi.
"Tapi untuk kepetingan penelitian, regulasi atau aprovemen agar bekerja lbih baik, kita butuh waktu yang lebih lama," jelasnya.
Sementara mengenai pemulangan jenazah ke Mali, PSSI sudah berkoordinasi dengan PBR. "Untuk pemulangan kami mendapat informasi, PBR akan melaksanakan tanggungjawabnya. PSSI akan membantu dalam hal administrasi," ucap Joko. (abu/jpnn)
JAKARTA -- Kematian striker Pelita Bandung Raya (PBR) Abdulaye Sekou Camara harus dijadikan pelajaran penting bagi klub untuk memperkuat perlindungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Program Jr. NBA Dimulai di Tangerang Selatan, Ini Tujuannya
- Proliga 2024 Seri Semarang: Yolla Yuliana Masih Jet Lag, Electric PLN Gagal Tampil Menyengat
- Timnas U-23 Indonesia vs Irak: Singa Mesopotamia Terkam Garuda Muda
- FIBA Minta Indonesia Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U-19
- Risco Herlambang Ternyata Belum Jadi Penyelamat Gresik Petrokimia di Proliga 2024
- Pemain Asing Mulai Padu, Bandung bjb Tandamata Mulai Tebar Ancaman di Proliga 2024