Koalisi Jokowi Nilai Gerindra Lebih Terhormat ketimbang Partai Oposisi Lain

Koalisi Jokowi Nilai Gerindra Lebih Terhormat ketimbang Partai Oposisi Lain
Arsul Sani. Foto: Humas DPR

Menurut Arsul, kalau kondisi sudah kondusif baru berbicara rekonsiliasi yang ujungnya adalah kesepakatan. Dia menegaskan kesepakatan itu bisa macam-macam mulai dari soal kabinet, komposisi di pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapan dewan (AKD)-nya.

"Itu akan lebih mudah karena sudah tidak marah-marahan," tegas sekjen PPP itu

Hanya saja, Arsul tidak pengin memastikan apakah proses rekonsiliasi itu nanti membicarakan kesepakatan soal menteri, maupun komposisi pimpinan DPR serta AKD-nya.

"Saya tidak ingin memastikan itu tetapi yang ingin saya katakan adalah tidak tertutup kemungkinan," ujarnya.

Arsul memahami bahwa kalaupun ada tawaran belum tentu partai-partai di luar pemerintah menerimanya. Dia mencontohkan, Partai Gerindra misalnya, tentu punya pertimbangan politik dan perhitungan sendiri yang harus dihormati. "Apakah akan menerima atau tidak kalaupun ada tawaran," tegasnya.

Yang jelas, ujar dia, partai di Koalisi Indonesia Kerja memang tidak pernah menutup pintu bila Gerindra, Demokrat, atau PAN itu akan bergeser masuk ke dalam koalisi pemerintahan.

"Ada memang sebagian partai-partai di KIK yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra," katanya.

Menurut Arsul, hal itu karena Partai Gerindra dianggap sebagai lawan kompetisi yang gentle, menggunakan jalur sesuai undang-undang, tidak mengajak kelompok pendukungnya ke situasi yang menuju anarkisis.

Kubu Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto tengah fokus menanti putusan sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi 28 Juni 2019

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News