Kofi Annan dan Albert Arnold ’’Al’’ Gore di WCF 2013

Kofi Annan dan Albert Arnold ’’Al’’ Gore di WCF 2013
Kofi Annan dan Albert Arnold ’’Al’’ Gore di WCF 2013
Dua peraih Hadiah Perdamaian Nobel itu hampir pasti, dan sudah memberi green light untuk tampil di The World Cultural (in Development) Forum 2013 di Bali. Kofi Annan, Mantan Sekjen PBB tahun 1997-2006, dan Albert Gore, mantan wakil Presiden AS, tahun 1993-2001 saat Neger Adi Daya itu dipimpin Presiden Bill Clinton.

Keduanya serius menyatakan kesediaannya untuk hadir dan menjadi salah satu narasumber dalam conference dunia yang sedang dirancang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI itu. Kedua tokoh itu memiliki daya pikat signifikan, setidaknya buat Brazil yang sedang gencar-gencarnya memerankan diri sebagai inisiator dan sekaligus pengungkit isu climate change. Ketika Wamendikbud Prof Dr Wiendu Nuryanto M.Arch, PhD mempresentasikan rencana kedua pembicara itu, Hamilton Pereira, Secretario de Cultura Brazilia langsung merespons positif.

Bagi Hamilton, penyelamatan lingkungan, perjuangan menurunkan angka deforestasi, membangun kecintaan terhadap bumi yang dipijak, dengan segala habitat dan keragaman hayatinya, adalah pekerjaan yang harus disentuh dari akarnya, yakni budaya! Sejak sukses di World Environment and Development Forum 2012 di Rio de Janeiro lalu, negeri penghasil kopi dan pisang nomor satu di dunia ini betul-betul concern sebagai motor penanggulangan perubahan iklim dunia. “Karena itu, kami akan aktif meneruskan dan mendorong gagasan Bali WCF 2013 ini ke kementerian dan institusi yang punya kewenangan untuk mengirimkan delegasi,” ucap Hamilton Pereira, yang ditemui di sebuah gedung bernuansa seni kontemporer di SCTN-Via N2 Anexo do Teatro Nacional, Brazilia itu.

Kepada Hamilton, Wamen Wiendu Nuryanti juga menyampaikan rasa bela sungkawa atas tutup usianya legenda arsitek Brazil, Oscar Niemeyer, Jumat lalu. Wiendu yang juga guru besar arsitektur itu memberi apresiasi yang besar kepada tokoh yang karya-karya kontemporernya menjadi icon penting di Kota Brasilia, Rio de Janeiro, New York, Paris, dan banyak kota besar itu. Perempuan yang lahir di Jogjakarta, 15 Mei 1959 ini sempat berkeliling kota, menyaksikan seni arsitektural hasil imaginasi Niemeyer itu.

Dua peraih Hadiah Perdamaian Nobel itu hampir pasti, dan sudah memberi green light untuk tampil di The World Cultural (in Development) Forum 2013

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News