Kolaborasi-Reflektif Kunci Penyiapan Calon Guru Unggul Lewat Program PPG Prajabatan

Kolaborasi-Reflektif Kunci Penyiapan Calon Guru Unggul Lewat Program PPG Prajabatan
Seminar Nasional Inovasi LPTK Ciptakan Guru Unggul, yang digelar Tanoto Foundation bekerja sama dengan empat LPTK dan Kemdikbudristek, Rabu (3/11). Foto: Dokumentasi Tanoto Foundation

"Ini praktik baik yang perlu diadaptasi dan dikembangkan LPTK lainnya,” tegasnya.

Ketimpangan guru berkualitas di Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut bukan hanya kuantitas tapi kualitas guru juga perlu diperhatikan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

“LPTK di seluruh Indonesia perlu berbenah dan berinovasi untuk mencetak guru-guru profesional yang akan menjadi pemimpin pendidikan di masa depan,” jelas Nadiem saat memberi sambutan pada seminar ini.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek Iwan Syahril menyebutkan dari 2006-2020 lulusan PPG Prajabatan hanya sekitar 30 ribu, sementara guru yang pensiun setiap tahunnya ada sekitar 50-70 ribu.

Artinya banyak sekali guru-guru di Indonesia yang menjadi guru tidak melalui PPG Prajabatan karena sibuk dengan sistem PPG dalam jabatan.

“Hal ini yang sedang kami kelola agar bagaimana supply and demand guru berkualitas di Indonesia menjadi seimbang dan PPG Prajabatan ini adalah mekanismenya," ujar Iwan.

Iwan menambahkan Kemdikbudristek juga memiliki direktorat baru yaitu direktorat PPG untuk membantu dan mengakselerasi PPG di Indonesia. (mrk/jpnn)


CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo memaparkan hasil studi penguatan dosen dan guru pamong pelaksana program PPG prajabatan dalam Seminar Inovasi LPTK Menyiapkan Guru Unggul.


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News