Kombes Audie Latuheru Kenang Saat Terjadi Konflik di Timor Leste: Hari Itu Pembunuhan di Mana-mana
Kombes Audie Latuheru menerbangkan pesawat. Foto: Antara/HO
Masa muda Audie Latuheru pun bagaikan terjun payung itu sendiri, dinamis dan selalu penuh tantangan dalam perjalanannya.
Audie muda sejak kecil ingin berkecimpung di bidang hukum, menjadi pengacara yang dapat membantu masyarakat. Dia merantau, berangkat dari Merauke ke Jayapura untuk berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih tahun 1990.
Perkuliahan masa itu dirasa semakin berat, terutama tanggungan biayanya. Tidak tega jika harus bergantung dengan kiriman orang tuanya, Audie muda mencari uang menjadi kuli pasir di pembangunan Perumnas di Jayapura.
"Itu untuk cari nasi bungkus dan uang Rp2.000 per harinya. Biaya dari orang tua hanya Rp200.000 per bulan saya cukupkan," ujar Audie.
Hingga masuk semester tujuh perkuliahan, rekan kampus membujuknya ikut seleksi AKABRI di Jayapura.
Awalnya, Audie muda tak mengerti apapun, hanya memahami bahwa ia akan tak akan merepotkan orang tua setelah lolos menjadi taruna.
Ini kisah perjalanan karier Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru, senang dengan sesuatu yang menegangkan.
- Lemkapi Puji Polres Jakbar yang Atasi Pemuda Ugal-ugalan saat Ramadan
- Bakti Sosial Taruna Akpol di Daerah Banjir Demak Dinilai Membantu Masyarakat
- Korupsi DIPA Akpol Semarang, Mardiyono Divonis 4 Tahun Penjara
- Polisi Ungkap Sosok Pembunuh Wanita di Cengkareng, Ternyata
- Pesan Habib Aboe kepada Taruna Akpol: Kawal Visi Indonesia Emas 2045
- Reuni Ketiga Latsitarda Nusantara 1994, Agus Fatoni: Soliditas Itu Penting