Kombes Audie Latuheru Kenang Saat Terjadi Konflik di Timor Leste: Hari Itu Pembunuhan di Mana-mana

Kombes Audie Latuheru Kenang Saat Terjadi Konflik di Timor Leste: Hari Itu Pembunuhan di Mana-mana
Kapolres Jakarta Barat Kombes Polisi Audie Latuheru. Foto: Antara/Devi Nindy

"Saya temani dia, teman saya juga belikan materai untuk surat pernyataan. Dia mengajak, tugas saya menemani dia saja," ujar Audie.

Dia mengikuti jejak teman-temannya yang mendaftarkan diri, namun tidak lolos seleksi taruna AKABRI pada tahun 1992 di Magelang, Jawa Tengah.

Di tahun berikutnya, Audie tidak menyerah. Beruntung, ia lolos dan bergabung menjadi Taruna AKABRI pada 1993.

Penempatan pertamanya sebagai anggota Polri adalah bergabung di Korps Brimob dan bermarkas di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. Kemudian bergabung pada pasukan Gegana.

Baru bergabung menjadi pasukan Gegana, Audie Latuheru mendapat misi internasional bergabung dalam tugas pengamanan Kontingen Lorosae di daerah konflik Distrik Ermera, Timor Leste, pada akhir 1998.

Audie didapuk menjadi Danton Pelopor, membawahi 30 pleton pasukan berjumlah total 100 orang.

Setelah Timor Leste memenangkan referendum, terjadi eksodus pada orang-orang yang tidak ingin bergabung dalam negara tersebut. Termasuk Polri dan ABRI harus terpukul mundur.

"Waktu pengumuman (referendum) sempat terjadi pembunuhan di mana-mana. Orang-orang saling bacok, mayat bergelimpangan. Chaos pada hari itu," kenangnya.

Ini kisah perjalanan karier Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru, senang dengan sesuatu yang menegangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News