Komentar Dua Jenderal Purnawirawan Polisi Soal Bharada E, Tamtama Polri Paling Sakti, Luar Biasa

Komentar Dua Jenderal Purnawirawan Polisi Soal Bharada E, Tamtama Polri Paling Sakti, Luar Biasa
Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E seusai menjalani pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7). Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Dua jenderal purnawirawan polisi buka suara soal kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang hingga kini belum tuntas.

Kedua purnawirawan polisi tersebut adalah mantan Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto dan mantan Kadiv hukum Polri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi.

Keduanya sama-sama mengkritisi Polri dalam menangani kasus tersebut.

Salah satu yang dikritik Bekto Suprapto adalah perlakuan istimewa polisi terhadap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, yang menembak Brigadir J dalam insiden berdarah tersebut.

Sebagai Tamtama Polri, Bharada E dinilai lebih sakti dari jenderal. Terbukti, hingga kini status Bharada E masih belum jelas.

Sementara sudah dua perwira tinggi dan satu perwira menengah dinonaktifkan dari jabatannya.

Mereka adalah Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

"Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling menarik perhatian. Bahkan tokoh yang paling kuat. Paling sakti. Dianggap melebihi jenderal kekuatannya," ujar Bekto Suprapto seperti dikutip dari kanal YouTube Polisi Ooh Polisi pada Kamis (28/7/2022).

Dua jenderal purnawirawan polisi buka suara soal kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News