Komisaris BUMN

Oleh Dahlan Iskan

Komisaris BUMN
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Komisaris itu enak. Yang kerja komite, yang terima bayaran besar komisaris.

Ada juga jenis komisaris yang bisa diperalat komite. Anggota komite itu bisa saja karyawan di perusahaan itu atau mantan staf di situ.

Pokoknya dicari orang yang paling tahu tentang seluk beluk perusahaan. Kalau bisa juga yang sikapnya kritis. Agar bisa mengawasi direksi dengan galak.

Yang paling tahu keadaan perusahaan ialah staf atau mantan staf di situ. Dan yang paling kritis adalah mereka yang pernah disingkirkan oleh direksi. Atau setidaknya, mereka yang kariernya merasa dihambat – "merasa" dihambat, bukan "memang" dihambat.

Maka kedudukannya sebagai komite komisaris akan ia pakai untuk ''balas dendam'' kepada direksi –menggunakan tangan komisaris.

Masih banyak komisaris jenis lainnya lagi.

Lalu, jenis yang mana yang ideal?

Maka perlu ditanya dulu: benarkah komisaris lebih tinggi dari direksi?

Kalau ada komisaris yang sewot melihat direksi langsung ke kementerian BUMN penyebabnya dua kemungkinan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News