Komisi I Bahas Terorisme

Kaitkan Lintas Negara

Komisi I Bahas Terorisme
Komisi I Bahas Terorisme
Seperti yang dikatakan Menko Polhukam Widodo AS,kebijakasan dasar dalam pembahasan rapat ini tak lain soal pemberantasan terorisme diantaranya penegakan supremasi hukum, memantapkan koordinasi dan sinergi, membangun kapasitas, membangun dukungan lingkungan dan membangun kerjasama internasional. “Tidak mungkin ditangani satu sektor, atau satu negara saja, kita perlu koordinasi, sinergi dan kerjasama lintas sektor bahkan lintas negara,” kata Widodo.

Lebih lanjut dikatakannya sejak kasus peledakan Bom Bali-2 pada Oktober 2005 silam, pemerintah bekerja keras, baik dalam rangka upaya pengungkapan dan penangkapan pelaku. Maunpun upaya pencegahan guna menciptakan situasi keamanan yang stabil. “Kita dapat mencatat bahwa selama 4 tahun (2005-2009), tidak terjadi aksi atau serangan teror,” tambah Widodo.

Tak hanya itu perkembangan terakhir masalah terorisme juga sempat kembali dibahas dalam rapat ini, kasus peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Rizt Carlton pada Jumat (17/7) lalu. Deretan kasus bom pada masa lalu, tahun 1998, peledakan bom di Atrium, tahun 1999 peledakan bom di Istiqlal.

2000 peledakan bom di depan Kedubes Filipina dan BEJ. 2001 peledakan bom di Atrium/Senen yang kedua kali. 2002, peledakan Bom Bali-I. 2003 peledakan di Hotel JW Marriott, 2004 peledakan bom di depan Kedbes Austalia/Kuningan. 2005 peledakan bom Bali-2. (rie/JPNN)

JAKARTA- Pemberantasan terorisme tampaknya menjadi perhatian khusus. Tak terkecuali dalam rapat antara anggota Komisi I DPR RI dengan jajaran Menko


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News