Komisi III Seperti Tukang Stempel

Tak Yakin Mosi Tidak Percaya Lolos di BK

Komisi III Seperti Tukang Stempel
Komisi III Seperti Tukang Stempel
JAKARTA - Mulusnya Komjen Timur Pradopo menjadi Kapolri dalam fit and proper test di Komisi III DPR RI mendapat kritikan tajam dari berbagai pengamat. Pasalnya, komisi yang membidangi hukum itu seperti tukang stempel dan dianggap melukai hati para keluarga insiden Trisakti.

“Komisi III boleh saya bilang adalah sumber masalah di DPR. Mereka selama ini seakan-akan seperti pejuang rakyat, namun ternyata komisi ini membuktikan diri tidak punya gigi dan membuktikan kelemahannya. Fit  and proper teset itu sangat memalukan, karena banyak menyanjung sosok Timur dengan istilah kumis,” kata pengamat politik UI Boni Hargens kepada INDOPOS (grup JPNN) kemarin (15/10).

Menurut Boni,  kelemahan yang paling utama adalah Komisi III ini sama sekali tidak menyinggung dan memintai pertanggungjawaban Timur Pradopo dalam kasus Trisaksi, dimana saat itu Timur menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat. “Komisi III berjanji akan mengusut masalah HAM dalam fit and proper test itu. Namun nyatanya itu tidak ada.  Mereka tidak memiliki paradigma HAM, dan ini jelas melukai hati keluarga korban Trisakti,” tegasnya.

Boni menandaskan, Komisi III lebih dinilai sebagai politikus handal yang pintar bermain dalam segala urusan hukum. “Saya nilai Komisi III ini lebih kepada seorang pemain. Mereka tidak membela keinginan rakyat,” kecamnya.

JAKARTA - Mulusnya Komjen Timur Pradopo menjadi Kapolri dalam fit and proper test di Komisi III DPR RI mendapat kritikan tajam dari berbagai pengamat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News