Komunitas Internasional Isolasi Libya
Korban Tewas Pembantaian Kadhafi Tembus 1.000 Orang
Kamis, 24 Februari 2011 – 07:51 WIB
Situasi di Libya, terutama ibu kota Tripoli, belum kondusif kemarin. Bentrok antara demonstran dan tentara yang masih loyal kepada Kadhafi terjadi di jalan. Demonstran yang pro-Kadhafi juga turun untuk menghadang massa anti-pemerintah. Pro-Kadhafi itu berkumpul di Lapangan Hijau, pusat Kota Tripoli.
Sejumlah warga membangkang dan menentang pidato Kadhafi di televisi Selasa malam lalu. Saat itu, tokoh yang telah berkuasa selama 41 tahun tersebut menolak mundur. Dia menyatakan tetap akan berada di Libya sampai titik darah terakhir. Kadhafi juga menyerukan massa pendukungnya untuk turun ke jalan dan menghadapi demonstran anti-pemerintah.
Ancaman itu tidak menyurutkan nyali pengunjuk rasa untuk melawan. Demonstran anti-pemerintah juga memasang bendera yang dipakai di era sebelum Kadhafi pada sebuah bangunan di pinggir Tripoli. Untuk melindungi diri, mereka membuat beton di sebuah lapangan di pusat kota.
Sejauh ini, para demontran bersama tentara yang membangkang telah menguasai kota-kota di wilayah timur, termasuk Benghazi. Sejumlah kota pantai di timur juga dikuasai oposisi. Sebuah tim kantor berita Agence France-Presse (AFP) yang mendatangi kota-kota sepanjang pantai timur melihat secara langsung bahwa para pemberontak memang telah menguasai wilayah itu.
TRIPOLI - Dunia menunjukkan satu suara dalam menyikapi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan pemimpin Libya Muammar Kadhafi terhadap para demonstran
BERITA TERKAIT
- Filipina Perjuangkan Perpanjangan Landas Kontinen di Laut China Selatan
- Dokter Korsel Siap Batalkan Mogok Massal Jika 3 Tuntutan Dipenuhi
- Tanzania Luncurkan Kereta Api Listrik Pertama di Belahan Timur Afrika
- 50 Ribu Anak di Jalur Gaza Kekurangan Gizi Akut
- Wamenaker Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target