Konferensi Internasional soal Borobudur Berkibar di Dunia Maya

Konferensi Internasional soal Borobudur Berkibar di Dunia Maya
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, MAGELANG - Nama Borobudur kembali berkibar. Usai dinobatkan menjadi Top 3 Iconic Adventure dunia oleh National Geographic, candi terbesar di dunia itu kembali nge-hits lantaran sukses mendobrak naik ke urutan empat besar trending topic nasional.

Pemicunya, event Borobudur International Conference yang ikut di-boosting Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jateng, Sabtu (6/3).

“Ini punya magnet yang luar biasa besar. Ada 8 negara yang mengirimkan perwakilannya ke Indonesia. Dan semua kompak mengkampanyekan Borobudur lewat tema besarnya untuk Indonesia dan dunia,” ujar Hari Untoro Dradjat, Ketua Tim Pengembangan Pariwisata Budaya Berkelanjutan Kawasan Borobudur, Sabtu (6/3).

Sejumlah tokoh besar hadir di acara internasional yang ikut didukung Divisi Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata itu. Selain Hari Untoro, ada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dari kalangan pemuka agama, ada KH Said Aqil Siradj, Franz Magnis Suseno, Mayjen TNI Wisnu Bawa Temaya, Bhikku Santacitto dan tokoh agama Budha Tibetan dari Nepal Kyabje Dagri Rinpoche.

Semua kompak membahas kedamaian dan harmoni di destinasi yang sedang dikembangkan menjadi ’10 Bali Baru’ itu. “Tema yang diangkat sangat relevan. Untuk dunia dan Indonesia. Saya bangga Borobudur jadi inspirasi bagi perdamaian dunia,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono, juga tak mau ketinggalan berkomentar. "Candi Borobudur merupakan mahakarya dan warisan bangsa Indonesia yang diakui dunia. Seluruh mata dunia akan tertuju dan mengetahui pesan perdamaian dari sini," ungkap dia.

Dari PBNU, Marsudi Suyud menerangkan bahwa umat muslim di dunia 13,9 persennya berada di Indonesia. Meski begitu, Candi Borobudur yang merupakan ikon agama Budha nyatanya tidak membuat masyarakat gelisah. Mereka justru bisa nyaman hidup berdampingan.

"Di Indonesia dengan berbagai macam perbedaan, tetap nyaman dan harmonis. Beda pendapat itu wajar, demo itu boleh namun alangkah baiknya demonstrasi yang mengundang tourism bukan terorism," katanya.

Nama Borobudur kembali berkibar. Usai dinobatkan menjadi Top 3 Iconic Adventure dunia oleh National Geographic, candi terbesar di dunia itu kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News