Konflik Hibah Rawagede Kian Meruncing

Konflik Hibah Rawagede Kian Meruncing
Konflik Hibah Rawagede Kian Meruncing
KARAWANG-Pertemuan antara seluruh ahli waris korban Rawagede yang difasilitasi oleh pemerintah kecamatan dan desa untuk mencari solusi bagi-bagi dana hibah Belanda tidak kunjung mendapatkan titik temu. Bahkan konflik tersebut semakin meruncing dengan tidak hadirnya empat ahli waris penerima hibah yang tidak mau memebrikan kompensasi.

Kontan saja, ketidakhadiran keempat ahli waris itu membuat berang 171 ahli waris korban pembantaian Rawagede lainnya  yang menginginkan pemerataan terus ngotot agar keempat ahli waris yang tidak hadir untuk didatangkan ke pertemuan, sehingga adu mulut pun tidak bisa dihindari, Senin (19/12) di aula Desa Balongsari Kecamatan Rawamerta.

Sebelumnya kisruh pemberian kompensasi oleh Belanda terhadap 10 ahli waris korban yang berhak  diakibatkan tidak adilnya pemberian kompensasi. Karena 171 ahli waris terancam sama sekali tidak mendapatkan kompensasi. Meskipun sebelumnya  sebanyak enam ahli waris korban yang berhak  sudah menyatakan akan memberikan sebanyak 50 persen dari hasil kompensasi pemberian pemerintah Belanda yang dimediasi oleh pemerintah desa setempat, akan tetapi sisa empat orang ahli waris sampai sekarang masih menolak terkait permintaan dari 171 ahli waris korban Rawagede.

Penolakan keempat ahli waris untuk bagi-bagi kompensasi kepada ahli waris lainnya disinyalir karena pengaruh pihak Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) yang memprovokasi. Sehingga pada rapat mediasi ini dilakukan Jumat (16/12) lalu, terjadi pengusiran kepada KUKB.

KARAWANG-Pertemuan antara seluruh ahli waris korban Rawagede yang difasilitasi oleh pemerintah kecamatan dan desa untuk mencari solusi bagi-bagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News