Konon Bisa Menghilang, Suka Sama Suka Langsung Nikah meski Saudara Kandung

Konon Bisa Menghilang, Suka Sama Suka Langsung Nikah meski Saudara Kandung
Haris Antu (kanan) menyeberangi sungai menunjukkan jalan menuju lokasi suku Polahi di pedalaman gunung Boliyohuto, Gorontalo. Foto: JUNEKA Subaihul MUFID/Jawa Pos

Ada pula yang ke barat seperti di hutan Boliyohuto, Tamaela, Paguyaman, Sumalata, Kwandang, Tilamuta, dan Boalemo.

Perbedaannya, Polahi yang di timur lebih sulit ditemui daripada yang di barat. Lantaran sulit ditemui itu, berkembang cerita yang lebih mistis mengenai suku tersebut.

”Polahi yang ini kata orang, kalau jalan seperti melayang dan bisa menghilang,” kata Alim.

Persamaannya, mereka juga menganggap lazim pernikahan sekandung. Baba Manio, kepala suku Polahi dari Hutan Humohulo, Panguyaman, Kabupaten Boalemo, menceritakan kebiasaan inses tersebut saat bertemu Alim dan tim dari Bakosurtanal.

”Kami tidak mengunjungi langsung tempat tinggal suku Polahi. Karena terasing di dalam hutan. Mereka turun setengah dan kami naik setengah,” ungkap Alim. Setengah yang dimaksud itu lebih dari dua jam perjalanan.

***

Titik nol petualangan menemui suku Polahi dimulai dari rumah Haris Antu. Pria 36 tahun itu tinggal di rumah berdinding kayu beratap seng di Desa Bina Jaya, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. Dari pusat kota sekitar tiga jam perjalanan dengan naik mobil untuk sampai ke rumah Haris yang berada di tepi hutan.

Haris dipercaya sebagai perantara orang-orang yang ingin berkunjung ke Polahi. Dia memang bisa diterima orang Polahi yang cenderung tertutup. Sebab, dia anak menantu suku Polahi.

Hidup terasing di dalam hutan belantara Humohulo Gunung Boliyohuto, Provinsi Gorontalo, Suku Polahi hingga kini masih mempertahankan tradisi kawin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News