Konon Bisa Menghilang, Suka Sama Suka Langsung Nikah meski Saudara Kandung

Konon Bisa Menghilang, Suka Sama Suka Langsung Nikah meski Saudara Kandung
Haris Antu (kanan) menyeberangi sungai menunjukkan jalan menuju lokasi suku Polahi di pedalaman gunung Boliyohuto, Gorontalo. Foto: JUNEKA Subaihul MUFID/Jawa Pos

Risna Palowa, 32, istri Haris, adalah salah seorang anak Kepala Suku Polahi Baba Manio. Haris dan Risna menikah pada 2000 dan sudah dikaruniai empat putri. ”Saya dulu buruh rotan di hutan,” ujar Haris menceritakan perkenalannya dengan Risna.

Haris yang berasal dari Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, itu tidak lancar berbahasa Indonesia. Wartawan Gorontalo Post (Jawa Pos Group) Gusran Ismail menjadi penerjemah.

Sebelum berangkat, Haris menjelaskan kondisi suku Polahi. Menurut dia, Risna yang punya nama lahir Amali adalah anak Baba Manio dengan saudara kandungnya, Loonunga alias Nakiki.

Sebelum menikah, Risna masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. ”Juga mandi lemon,” ujar dia. Mandi lemon itu mandi keramas dengan air yang bercampur perasan jeruk lemon.

Risna yang juga tidak lancar berbahasa Indonesia menjelaskan, ibunya, Loonunga, memisahkan diri dari kelompok Baba Manio.

Loonunga memilih tinggal bersama suaminya bernama Bakiki Mani. Nah, Bakiki Mani ini adalah saudara kandung Loonunga dan Baba Manio. ”Ada cinta segi tiga,” jelas Risna.

Rumit juga hubungan percintaan di suku Polahi. Sebab, Baba Manio tak hanya menikahi Loonunga, tapi juga Hasima alias Wambi’i dan Tanio alias Antuingo.

Mereka semua bersaudara kandung. Lalu, bagaimana dengan Bakiki Mani? Selain kawin dengan Loonunga, dia menikahi Hasima dan dikaruniai tiga anak.

Hidup terasing di dalam hutan belantara Humohulo Gunung Boliyohuto, Provinsi Gorontalo, Suku Polahi hingga kini masih mempertahankan tradisi kawin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News