Konon Klitih di Jogja bukan Rekrutmen Anggota Geng Lagi, Lantas?
Selain itu, kejahatan jalanan tersebut menurun signifikan saat penerapan PPKM. Namun, begitu aktivitas warga dilonggarkan, klitih kembali marak.
"Apakah memang karena aktivitas yang longgar atau sebab lain, misalnya reinkarnasi perkelahian pelajar," ujar Heroe.
Bila akar masalahnya reinkarnasi perkelahian pelajar, dia menyebut perlu dilakukan antisipasi lebih ketat dari pihak sekolah.
Pemkot Yogyakarta juga meminta kelurahan dan kecamatan memantau aktivitas di wilayah masing-masing, khususnya pada jam rawan.
Baca Juga: Kelompok Ini Bergerak, Pelaku Klitih di Jogja Jangan Macam-Macam
"Posko RT dan RW yang ada saat PPKM juga bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi keamanan di wilayah masing-masing," ujar Heroe Poerwadi.
Bicara pemberian sanksi, dia mengatakan sudah ada kesepakatan dengan berbagai pihak, seperti pemerhati anak dan KPAI bahwa aksi kejahatan itu bisa dibawa ke ranah pidana umum.
"Pada kasus-kasus tertentu, aksi jalanan tersebut bisa dibawa ke jalur hukum sebagai aksi kriminalitas umum, tidak lagi sebagai kriminalitas anak," ucap Heroe. (ant/fat/jpnn)
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai kejahatan jalanan alias klitih di Jogja yang bukan lagi rekrutmen anggota geng.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Afgan, Lyodra, dan Kunto Aji Meriahkan Festival Pesona Nusantara di Yogyakarta
- Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Bergulir, Seri Perdana di Yogyakarta
- Kombes Aditya Sebut Kriminalitas di Yogyakarta Bisa Ditekan Selama Lebaran
- Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong jadi Primadona Wisata Kuliner saat Mudik ke Yogyakarta
- Gempa di Tuban Jatim Terasa Hingga Jateng dan Yogyakarta
- Maybank Indonesia Dukung Gelaran Il Festino Tahun 2024