Kontribusi Manufaktur Semakin Menurun

Sisanya yang sebesar 47,55 persen merupakan komoditas sumber daya alam.
Padahal, tutur Agus, pada 2000 manufaktur mendominasi angka ekspor Indonesia dengan porsi lebih dari 75 persen.
Sisanya merupakan komoditas yang berupa sumber daya alam.
Mantan menteri keuangan itu menyebutkan, ada tujuh tantangan yang dihadapi untuk menggerakkan lagi industri manufaktur.
Antara lain, belum optimalnya peran industri kecil dan menengah serta masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
Faktor lain adalah harga energi yang tidak kompetitif serta daya dukung logistik yang masih lemah.
”Belum terintegrasinya kebijakan di bidang industri, tingginya ketergantungan bahan baku dan penolong pada luar negeri, serta terbatasnya sumber pembiayaan turut memengaruhi industri manufaktur,” terang Agus.
Terkait dengan tantangan di bidang SDM, Jatim berupaya mengatasinya dengan meningkatkan sekolah menengah kejuruan (SMK).
SURABAYA – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berupaya membangkitkan lagi industri manufaktur. Sebab, sejak sepuluh tahun terakhir, kontribusinya
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- PLN Indonesia Power UBH Raih Penghargaan Gold Medal Bintang 4 WISCA Award 2025