Korban Mati Kelaparan Yahukimo 222 Orang

Korban Mati Kelaparan Yahukimo 222 Orang
Warga Yahukimo sedang menunggu droping makanan dari pemerintah. Gagal panen menyebabkan warga Yahukimo menanti uluran pemerintah guna mendapatkan makanan. FOTO: Cenderawasih Pos/jpnn
Pahabol  masih bersikeras, mati kekurangan makan bukan mati kelaparan. Ia juga mengaku belum meyakini kebenaran dari laporan warga tersebut, dan mencurigai ada pihak tertentu yang sengaja menseting warga dengan tujuan yang belum jelas pula.

Bulan Agustus silam, Pahabol mengaku sempat mengunjungi distrik bahkan bermalam di Distrik Bolema, namun saat itu tidak ada laporan jika warga meninggal akibat kekurangan makanan.  Keraguan bupati itu diperkuat setelah melihat langsung kondisi masyarakat setempat yang tampak sehat-sehat, tak ada tanda-tanda kelaparan.

Bupati Yahukimo Ones Pahabol  kepada wartawan usai mengunjungi Distrik Bolema dan Sundamo mengatakan, data-data hasil kunjungan tim Pemda Yahukimo ke sejumlah distrik ini akan segera disatukan, lalu diambil kesimpulan bagaimana kondisi daerah itu. Seperti laporan masyarakat dari Distrik Bolema dan Sundamon yang gagal panen. Karena pada saat menanam ubi  jalar sedang musim hujan. Akibatnya ketika panen masyarakat tidak mendapatkan hasil apa-apa.

Soal angka kematian yang dilaporkan, semua ini masih akan dilihat penyebabnya. Sebab saat ditanyakan penyebabnya mereka tidak bisa menyebut gejala kematian itu, yang menunjukkan karena lapar. Misalnya dua atau tiga hari tidak makan lalu mati. Itu tidak ada. Masyarakat hanya melaporkan karena kekurangan makan lalu sakit diare lalu meninggal.

YAHUKIMO- Bupati Yahukimo Ones Pahabol akhirnya mengunjungi distrik yang dilaporkan sedang dilanda bencana kelaparan.Ia didampingi sejumlah stafnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News