Korban Pelecehan di Australia Tolak Kompensasi Rp 804 Juta

Korban Pelecehan di Australia Tolak Kompensasi Rp 804 Juta
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: AFP

’’Bagaimana Anda bisa memutuskan angka rata-rata? Hidup saya tak bisa dirata-rata. Saya ingin ganti rugi maksimum atau apa pun yang mereka tawarkan,’’ tegasnya.

Goulter bisa saja menggugat dua lembaga yang pernah melecehkannya dan dapat ganti rugi lebih besar. Namun, dia butuh waktu. Hal yang tak dimilikinya saat ini.

Goulter tengah sakit keras dan dokter memvonis hidupnya tinggal beberapa tahun lagi. Dia mengalami kardiomiopati iskemik dan gagal jantung. ’’Tak ada pilihan lain bagi saya,’’ ujarnya pada ABC Net. Dia butuh uang ganti rugi secepatnya. Tetapi, bukan dengan besaran rata-rata, melainkan maksimal.

Goulter bukan satu-satunya yang mengalami pelecehan. Setidaknya ada 60 ribu orang yang senasib dengannya dan bisa mengajukan ganti rugi. Mereka dilecehkan di berbagai instansi dan lembaga, baik milik pemerintah maupun swasta.

Kisah pilu juga dialami Helen Kohn. Dia masih berusia lebih dari 2 tahun saat dirawat penampungan milik pemerintah Nazareth House, Queensland. Semua bentuk pelecehan rasanya pernah dialaminya. Mulai fisik, verbal, sampai seksual.

Hampir semua anak di tempat tersebut mengalami hal serupa. Hingga kini, dia bahkan ingat bau pesing dari kasur yang basah dan tangisan anak-anak. ’’Saya sering melihat adik saya Christine di area bayi dipukuli dengan gagang sisir. Tubuhnya lebam,’’ kenangnya.

Roy Janetzki memiliki kenangan serupa. Dia adalah penyintas pelecehan yang getol berkampanye menuntut ganti rugi. Janetzki dulu tinggal di Saint Augustine’s Orphanage, Geelong, Victoria. Dia dilecehkan sejak usia 13 tahun dan akhirnya memilih melarikan diri. Dia ditangkap saat mencoba mencuri mobil.

Kepada polisi, Janetzki menceritakan pelecehan yang dialaminya, tetapi tak digubris. Dia dipukuli dan diadili sebelum dipindah ke tempat penampungan lainnya.

Setelah berjuang bertahun-tahun, para korban pelecehan di Australia berharap mendapat ganti rugi yang setara. Apa daya, besarannya ternyata tak sesuai harapan

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News