Korban Sudah Lebihi Malvinas

Korban Sudah Lebihi Malvinas
Personil tentara Inggris di Afghanistan. Foto: Omar Sobhani/Reuters.
"Itu yang tidak ada di Afghanistan. Tentara kita melawan musuh yang menyamar. Tapi, apapun bentuknya, kedua perang itu sama-sama mendatangkan kepedihan bagi para serdadu," lanjut Weston.

Inggris mulai menerjunkan pasukan ke Afghanistan pada Oktober 2001, berbarengan dengan invasi Amerika Serikat (AS) menyusul serangan teroris 11 September. Tapi, sebagian besar tentara Inggris yang tewas terjadi saat mereka diposkan di Provinsi Helmand, sarang Taliban sekaligus wilayah paling berdarah di Afghanistan.

Di provinsi itu pula, tepatnya di Kota Marjah, pasukan Inggris dan para koleganya di Pasukan Bantuan Keamanan Internasional, akan melakukan gempuran masif dalam beberapa hari ke depan. Karena Taliban telah secara tegas menolak untuk menyerah, hampir bisa dipastikan jumlah tentara Inggris yang tewas bakal kian bertambah. (war/ttg)

LONDON - Pantas saja publik Inggris geram terhadap kebijakan perang Afghanistan yang diambil Perdana Menteri Brown maupun pendahulunya, Tony Blair.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News