Situs Pelatihan Hacker Ditutup
Selasa, 09 Februari 2010 – 06:46 WIB

NETTERS - Para pelanggan di sebuah kafe internet di Wuhan, Provinsi Hubei, seperti terlihat pada 23 Januari 2010 lalu. Foto: Reuters/Stringer.
SHANGHAI - Pemerintah China memastikan telah menutup sebuah website yang disebut-sebut sebagai wadah pelatihan hacker terbesar di negeri itu. Lebih jauh, sebagaimana diberitakan Reuters, Senin (8/2) malam WIB, berdasarkan laporan dari media setempat, pihak berwenang negeri itu juga telah menahan tiga anggota situs tersebut. Penutupan website itu sendiri, seperti dilaporkan Wuhan Evening News, sebenarnya telah dilakukan pada November 2009 lalu. Demikian juga dengan penangkapan terhadap ketiga anggotanya, atas tuduhan aktivitas kriminal. Hanya saja tidak dijelaskan di sana, kenapa berita mengenai hal ini baru disampaikan sekarang.
Black Hawk Safety Net, nama situs terlarang itu, disebutkan selama ini telah mengajarkan teknik-teknik hacking (penyerangan atau pengambilalihan website, Red), serta menyediakan link download software pendukung kepada sekitar 12 ribu anggotanya yang membayar. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh pihak kepolisisan di Huanggang, daerah sebelah timur Wuhan, seperti dikutip koran Wuhan Evening News dua hari lalu.
Baca Juga:
Aktivitas hacking dari China sendiri baru-baru ini menjadi pusat perhatian, terutama pasca ancaman perusahaan raksasa internet, Goggle Inc, untuk menarik diri dari negeri tersebut bulan lalu. Ancaman itu muncul setelah sejumlah percobaan hacking dilakukan dari China, yang menyebabkan Google kehilangan properti intelektualnya. Pemerintah China sendiri telah membantah keterlibatan mereka dalam hacking, serta menegaskan bahwa aktivitas itu adalah ilegal.
Baca Juga:
SHANGHAI - Pemerintah China memastikan telah menutup sebuah website yang disebut-sebut sebagai wadah pelatihan hacker terbesar di negeri itu. Lebih
BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Bakal Menganugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Bill Gates
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang