Korsel Rombak Petinggi Militer

Korsel Rombak Petinggi Militer
DIROMBAK - Pasukan Korsel dalam salah sebuah kegiatan latihan militer di negerinya. Foto: Lee Jin-man/AP.
SEOUL - Insiden tenggelamnya kapal Cheonan di Laut Kuning pada 26 Maret lalu memaksa pemerintah Korea Selatan (Korsel) merombak jajaran petinggi militernya. Kemarin (23/6) Presiden Lee Myung-bak memutasi 27 pejabat senior militer di tubuh angkatan darat (AD).

Konon, perombakan itu dilakukan karena Lee menganggap militer Korsel terlalu lembek dalam mereaksi peristiwa yang memantik ketegangan dua Korea tersebut. Padahal, investigasi tim multinasional jelas mengarah pada keterlibatan militer Korea Utara (Korut). "Pekan lalu pemerintah merombak empat pemimpin militer, termasuk kepala staf gabungan," terang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) secara tertulis.

Selain kepala staf gabungan, pemangku tiga jabatan penting lainnya berubah. Dua di antaranya adalah jabatan kepala Komando Keamanan Pertahanan (unit intelijen militer) dan kepala Korps Marinir. Dalam perombakan pertama pekan lalu itu, Letjen Bae Deag-sig ditunjuk sebagai kepala Komando Keamanan Pertahanan. Sedangkan Letjen Yoo Nak-jun menjadi pimpinan Korps Marinir.

Kemarin 19 pejabat AD dan delapan pejabat angkatan laut (AL) dipromosikan menjadi petinggi penting militer Korsel. Sayang, Kemenhan masih merahasiakan identitas mereka. "Yang pasti, tidak ada seorang pun di antara mereka yang masuk daftar pejabat militer yang dikritik pemerintah terkait dengan insiden Cheonan," lanjut Kemenhan seperti dilansir Agence France-Presse.

SEOUL - Insiden tenggelamnya kapal Cheonan di Laut Kuning pada 26 Maret lalu memaksa pemerintah Korea Selatan (Korsel) merombak jajaran petinggi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News