Korupsi Merajalela, Bamsoet Dorong Pendidikan Pancasila Diajarkan Kembali

Korupsi Merajalela, Bamsoet Dorong Pendidikan Pancasila Diajarkan Kembali
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat hadir di acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di di kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Senin (25/10). Foto: Humas MPR RI

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyampaikan hasil survei Komunitas Pancasila Muda dengan responden kaum milenial dari 34 provinsi yang dilaksanakan pada Mei 2020 mencatat masih ada 19,5 persen responden yang merasa tidak yakin nilai-nilai Pancasila relevan dalam kehidupan mereka.

"Pancasila dianggap sekedar istilah yang tidak dipahami maknanya," ungkap Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan fenomena lain dari pandemi moral yang dihadapi adalah hadirnya efek samping dari kemajuan teknologi dan arus globalisasi.

Hingga akhir Maret 2021, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 76,8 persen, dengan jumlah pengguna internet telah mencapai 212,35 juta user.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 85,62 persen pemuda Indonesia adalah pengguna aktif internet.

"Tingginya angka penetrasi internet generasi muda ini belum dimanfaatkan secara optimal," ujarnya.

Sebagai gambaran, menurut catatan Kementerian Tenaga Kerja tahun 2018, sekitar 90,61 persen generasi muda menggunakan internet hanya untuk bermedia sosial.

"Menjadikan literasi teknologi yang mereka kuasai sebagai sebuah kemubaziran," jelas Bamsoet.

Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendorong agar pendidikan Pancasila diajarkan kembali mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News