Koruptor Belum Akan di-Nusakambangan-kan

Koruptor Belum Akan di-Nusakambangan-kan
Koruptor Belum Akan di-Nusakambangan-kan
JAKARTA- KPK terus menggodok mekanisme dan bentuk baju khusus yang akan dikenakan para koruptor. Tapi untuk memindahkan mereka dalam satu tempat yang sangat ditakuti para penjahat yakni Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, KPK harus berpikir lebih matang lagi. Bahkan juru bicara KPK Johan Budi menegaskan niat itu belum ada. "Itu miskomunikasi wartawan aja, rencana itu belum ada. Yang dibicarakan di tingkat rapat pimpinan baru baju koruptor," kata Johan, Selasa sore.

jpnn.com - Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin menyebutkan selain baju koruptor, pihaknya juga tengah mengkaji mengalokasikan napi korupsi di Nusakambangan. Tujuannya menimbulkan efek jera sehingga korupsi semakin bisa ditekan. Selama ini Lapas Cipinang menjadi tempat hunian terakhir bagi koruptor yang kasusnya telah selesai (inkracht). Terkait baju koruptor, lanjut Johan, pimpinan KPK dan Biro hukum terus mengkaji penerapannya. Apakah dikenakan begitu saat ditahan, tiap kali diperiksa, atau sewaktu koruptor itu disidangkan.

Bentuk tulisan juga sedang dibahas agar tak melanggar Hak Asasi Manusia. KPK, tambah Johan, tak punya target waktu kapan kewajiban mengenakan baju koruptor ini efektif diterapkan. KPK juga belum memilih apakah akan menggunakan 8 pola baju koruptor yang disodorkan Indonesia Corruption Watch (ICW). (pra)

 


Berita Selanjutnya:
Wagub Jambi Segera Diadili

JAKARTA- KPK terus menggodok mekanisme dan bentuk baju khusus yang akan dikenakan para koruptor. Tapi untuk memindahkan mereka dalam satu tempat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News