Korut Batalkan Perjanjian dengan Korsel
Sabtu, 16 Mei 2009 – 10:33 WIB
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) telah menyatakan bahwa mereka sedang membatalkan semua kontrak dengan pihak Republik Korea (Korsel), khususnya menyangkut sebuah komplek industri bersama bernama Kaesong. Pernyataan ini, seperti diberitakan BBC, kontan menambah ketegangan di antara kedua negara penghuni Semenanjung Korea tersebut.
Dalam pernyataan resminya, pihak Korut menyebutkan bahwa Korsel harus menerima tanpa syarat aturan baru yang disiapkan, atau mereka (Korsel) harus meninggalkan Kaesong. Pihak Seoul sendiri memandang ultimatum itu tak bisa diterima, dan menyatakan bahwa Korut telah bertindak "tak bertanggungjawab".
Tindakan ini diambil pihak Korut selang beberapa jam setelah Seoul coba meminta pembicaraan baru soal kawasan industri Kaesong. Kawasan ini sendiri merupakan sebuah sumber pemasukan besar bagi pihak Korut yang kini tengah menghadapi sanksi (ekonomi).
Sebanyak kurang lebih 38.000 warga Korut bekerja di lebih dari 100 firma asal Korsel dalam komplek yang berada di perbatasan kedua negara tersebut. Pyongyang (Korut) menyatakan bahwa mereka ingin menerapkan peraturan sendiri dalam hal upah dan pajak bagi pekerjanya, sekaligus menegosiasi ulang syarat-syarat penyewaan lahan.
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) telah menyatakan bahwa mereka sedang membatalkan semua kontrak dengan pihak Republik Korea (Korsel), khususnya menyangkut
BERITA TERKAIT
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata
- Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah
- Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima