Korut Ledakkan Fasilitas Uji Coba Nuklir Punggye-ri
1986 : Reaktor Yongbyon dioperasikan. Itu adalah fasilitas nuklir utama Korut yang mampu memproduksi senjata sekelas plutonium.
1998 : AS mengklaim Korut mengembangkan senjata nuklir di lokasi rahasia.
2002 : Korut mengaku melanggar kesepakatan dengan AS. Mereka mengakui punya senjata nuklir.
Agustus 2003 : Enam negara, Tiongkok, Korut, AS, Korsel, Rusia, dan Jepang, bertemu di Beijing untuk membahas program nuklir Pyongyang. AS meminta Korut menghancurkan fasilitas nuklirnya, tapi mereka menolak.
Februari 2005: Korut secara terbuka menyatakan memiliki senjata nuklir dan menarik diri dari pembicaraan enam negara.
Setelah itu, pada kurun 2005–2016, Korut melakukan serangkaian uji coba senjata. Beberapa diklaim sebagai bom hidrogen atau rudal balistik yang bisa menjangkau AS.
April 2018 : Korut menyatakan tidak akan melakukan uji coba misil balistik lagi dan akan menutup lokasi uji cobanya di Punggye-ri.
Korea Utara (Korut) memenuhi janjinya. Kemarin, Kamis (24/5), di hadapan sekitar 20 jurnalis, mereka meledakkan tempat uji coba nuklir di Punggye-ri
Redaktur & Reporter : Adil
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un Pamerkan Rudal Ganda Superbesar
- Persiapan Perang, Kim Jong-un Pimpin Latihan Pasukan Terjun Payung Korut
- Terungkap, Korea Utara Dukung Donald Trump di Pilpres AS 2024