KPK Buka Klinik Pencegahan
Rabu, 24 November 2010 – 09:21 WIB
JAYAPURA - Deputi Bidang Pencegahan Korupsi KPK, Eko Susanto Ciptadi mengharapkan agar para pimpinan daerah maupun pejabat di Provinsi Papua maupun di Papua Barat untuk belajar dari pengalaman tiga bupati di Papua yang terlibat dalam kasus korupsi. "Caranya dengan lebih berhati-hati dalam pengelolaan, pemanfaatan dan penggunaan dana negara, baik dana APBD, Otsus serta dana yang lain," ungkap Eko Susanto Ciptadi saat ditanya wartawan di Sasana Krida Kantor Gubernur Provinsi Papua, Selasa (23/11) kemarin. "Hal ini bukan hanya rencana, sebab antara Provinsi Papua dan Papua Barat, serta kabupaten dan kota dengan Pemerintah Pusat, sudah ada kesepahaman soal tim atau semacam klinik yang akan membantu Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah," katanya.
Menurutnya, Papua ini memiliki ruang yang besar untuk terjadi penyimpangan anggaran. Pengalaman sudah membuktikan ada tiga kepala daerah di Papua yang harus berurusan dengan hukum. "Kami harapkan ke depan tidak lagi terjadi di Papua," tuturnya.
Baca Juga:
Dengan melihat potensi terjadi penyimpangan yang terjadi di daerah, maka Pemerintah Pusat melalui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), KPK, BPKP, LKPP berupaya membantu pemerintah daerah dalam hal akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah serta pengadaan barang di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Baca Juga:
JAYAPURA - Deputi Bidang Pencegahan Korupsi KPK, Eko Susanto Ciptadi mengharapkan agar para pimpinan daerah maupun pejabat di Provinsi Papua maupun
BERITA TERKAIT
- 500 Warga Kubu Raya Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri
- Kejari Palembang Tahan Tersangka Korupsi Bahan Pakaian Batik
- Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia Tersengat Listrik, Begini Kejadiannya
- Mendagri Resmi Tunjuk Sadali Ie Jadi Plh Gubernur Maluku
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri
- Pemkot-Polrestabes Palembang Bersinergi Menindak Juru Parkir Liar