KPU Batam Dijaga Satu Peleton

KPU Batam Dijaga Satu Peleton
KPU Batam Dijaga Satu Peleton
Demikian juga kepada saksi masing-masing calon yang minta ingin masuk ke kantor KPU, seluruh polisi yang berjaga di pintu gerbang tidak memperbolehkan masuk. Mereka langsung duduk baris dua membentuk barikade di depan pagar, untuk menghalangi para pendukung masing-masing calon.

M Sholeh juga mengatakan, saat ini lima anggota KPU Batam termasuk ketua dijaga masing-masing satu personil kepolisian kemana pun mereka pergi. "Anggota berpakaian preman, banyaknya ancaman yang masuk ke ponsel masing-masing anggota KPU, membuat polisi berinisiatif menjaga keselamatan mereka, sampai selesai penentuan pasangan Gubernur terpilih," ujar Soleh.

Tim Sukses Aida Berjaya (Aida Zulaikha – Eddy Wijaya), Abu Fahmi, menjelaskan, pihaknya sama sekali tidak ingin melakukan anarkis. "Kita tidak ingin ribut. Kita ingin ketegasan dari KPU. Kita ingin mengawal mereka mengadakan pleno penghitungan suara, supaya tidak terjadi kecurangan. Kita akan berjaga disini 24 jam, meski tidak diperbolehkan masuk," ujarnya.

Sementara itu, tim sukses dari Rumah Gadang Center pendukung NKRI (Nyat Kadir – Zulbahri), Edi Gerinda mengatakan tidak akan membuat keributan dan permasalahan di wilayah KPU. "Kita hanya memantau saja kinerja anggota KPU dan para stafnya. Siapa tau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengenai ketidakadilan surat suara. Bukannya kita tidak percaya kepada anggota kepolisian yang mengamankan, tetapi kita turut andil membantu mereka," ujar Edi.

BATAM  - Hingg tadi pagi, Kantor KPU Batam masih dijaga ketat. Keinginan massa untuk ikut menyaksikan langsung proses penghitungan suara pemilihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News