Krakatau Steel Disuntik Dana Asing

Krakatau Steel Disuntik Dana Asing
Krakatau Steel Disuntik Dana Asing
JAKARTA - PT Krakatau Steel (KS) Persero memanfaatkan dana pinjaman dari Eropa untuk mendukung program peningkatan daya saing senilai USD 570 juta. BUMN produsen baja terbesar di dalam negeri itu juga harus melakukan penyesuaian teknologi karena sudah ketinggalan zaman.

     

Direktur Utama PT KS, Fazwar Bujang, mengatakan bahwa KS butuh untuk melakukan revitalisasi dan upgrade teknologi pengolahan produknya. Khusus untuk revitalisasi, dibutuhkan dana USD 220 juta dan 85 persennya sudah didapatkan dari pinjaman sindikasi bank Eropa asal Jerman, Austria, dan Italia yaitu  KFW Ipex dan HVB ( Hypo Vereinsbank).

     

Perbankan itu menawarkan skema Export Credit Agency (ECA) dengan bunga rendah yaitu 4,33 persen selama 10 tahun. "Namun revitalisasi ini belum cukup untuk meningkatkan daya saing KS karena keterbatasan pasokan energi yang berdampak pada tingginya harga produk," ujarnya di Kementrian Perindustrian, Selasa (24/8).

     

Karenanya, KS melakukan tender untuk proses pembuatan baja dengan teknologi baru yang lebih hemat listrik dan bahkan tidak lagi menggunakan gas karena digantikan dengan batu bara yaitu pembangunan Blast Furnace alias dapur tinggi. Biaya untuk peningkatan teknologi mencapai USD 350 juta yang didapat dari tender dan sebagian besar dari dana alokasi IPO yang akan dilaksanakan November 2010.

     

JAKARTA - PT Krakatau Steel (KS) Persero memanfaatkan dana pinjaman dari Eropa untuk mendukung program peningkatan daya saing senilai USD 570 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News