Kretjie-Morgan untuk Verfikasi Faktual KPU Menyesatkan

Oleh: Gede Sandra (Sarjana untuk Indonesia)

Kretjie-Morgan untuk Verfikasi Faktual KPU Menyesatkan
Kantor KPU. Foto: JPG/JPNN.com

Divisi penelitian NEA kemudian menetapkan standar ukuran minimal sampel untuk memberikan akurasi 5 persen dengan tingkat kepercayaan 90 persen.

Ini artinya peluang 9 dari 10 guru yang terlapor menjawab dalam polling pendapat tidak bervariasi lebih dari 5 persen dari pendapat yang sebenarnya dari seluruh guru.

Dalam menentukan ukuran sampel, standar-standar minimum tersebut harus diaplikasikan hingga sub grup terkecil dari guru-guru yang datanya dibutuhkan.

Saat itu divisi penelitian NEA ingin mengetahui opini dari para guru yang terbagi dalam grup-grup: a) guru laki-laki dan perempuan; b) guru sekolah dasar dan SMP (secondary school).

Karena tidak ada daftar nama dari seluruh 1,4 juta guru yang akan disampel, diambil proses sampel dua tahap.

Pertama adalah sampel dari distrik-distrik sekolah; dan Kedua, sampel para guru di masing-masing distrik tersebut.

Untuk mendapatkan data-data tersebut, NEA bekerjasama dengan US Berau of the Cencus (semacam BPS).

Dan dengan metode teknik penyederhanaan sampel yang dikembangkan oleh divisi penelitian NEA selama dua tahun, dihasilkan ukuran sampel sebanyak 1.026 guru dari total populasi guru di Amerika Serikat sebanyak 1,4 juta jiwa.

Berbagai penelitian di negara lain yang menggunakan metode Kretje-Morgan juga untuk meneliti opini publik Lalu apa tujuan KPU?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News