Kriminalisasi Pemimpin Hasil Pemilu, Militer Myanmar Masih Mengaku Dukung Demokrasi
jpnn.com, NAYPIDAW - Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing menegaskan kembali janjinya untuk mengadakan pemilu setelah kudeta bulan lalu.
Berbicara pada parade tahunan Hari Angkatan Bersenjata, dia berkilah bahwa tentara harus merebut kekuasaan pada 1 Februari karena tindakan melanggar hukum oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Dia menambahkan bahwa beberapa pemimpin partai telah dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan tindakan hukum diambil untuk melawan mereka.
Kudeta militer di Myanmar itu mendapat protes dari para pemimpin dunia, Seken PBB Antonio Guterres dan Paus Fransiskus.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam demokrasi, tentara tidak dapat membatalkan pemilu yang sudah disahkan oleh lembaga pemilihan umum. (ant/dil/jpnn)
Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing menegaskan kembali janjinya untuk mengadakan pemilu
Redaktur & Reporter : Adil
- Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia Menjaga Harmonisasi Usai Pemilu
- LSI: 71,2 Persen Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024
- Anggap Bikin Suara Partai Merosot, Kader PPP Ini Usul Mardiono Mundur
- Prodewa Nilai Kapolri Sukses Mengamankan Pemilu 2024
- APDI: Membuka Kotak Pandora SIREKAP Sebagai Saksi Bisu Kejahatan Pilpres 2024
- Penjelasan Airlangga di MK Dinilai Logis