Krisis Chip

Krisis Chip
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di akhir masa jabatan Trump, sebenarnya tekanan pada Tiongkok seperti akan dilonggarkan. Ada upaya meredakannya.

Tiongkok pun sudah menyetujui untuk mengimpor lebih banyak barang dari Amerika. Angka-angkanya –yang tremendous– sudah disepakati.

Meleset total.  Belum lagi terlaksana, sudah muncul Covid-19. Masing-masing lebih sibuk menyelamatkan diri.

Akhirnya Tiongkok tidak bisa memenuhi komitmen impornya itu. Kecil sekali. Kurang dari 20 persennya.

Justru ekspornya yang jalan terus. Meningkat terus. Sampai pun menyebabkan terjadi krisis kontainer: lebih banyak kontainer untuk mengirim barang ke Amerika.

Hanya sedikit kontainer yang untuk mengirim barang dari Amerika. Kontainer kosong, banyak menumpuk nganggur di Amerika.

Dan kini terjadi krisis yang lebih berat: krisis chip semikonduktor. Di seluruh dunia. Termasuk di Amerika sendiri.

Inflasi juga naik di Amerika –sampai Biden jadi bulan-bulanan. Rating Biden sampai turun drastis –dimulai sejak penarikan seluruh pasukan Amerika dari Afghanistan akhir Agustus lalu.

Xi Jinping menyebut Biden sebagai teman lama. Belum pernah terjadi: dua pemimpin dunia menggunakan waktu bersama lebih lama dari Jinping-Biden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News