Krisis Guru, 106 SD Merger Belajar

Krisis Guru, 106 SD Merger Belajar
Siswa belajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TONDANO - Sebanyak 106 Sekolah Desa (SD) akan digabung untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS) menjelaskan merger KBM, karena belum meratanya penyebaran guru. Dapat dilihat dari sekolah-sekolah di seluruh desa Minahasa.

“Jumlah desa ada 227. Setiap desa itu ada dua atau tiga SD,” jelas JWS seperti dilansir Manado Post (Jawa Pos Group).

Dari setiap sekolah, lanjut mantan Kepsek ini, harus diisi dengan jumlah guru ideal. Yaitu untuk SD, enam guru kelas ditambah guru agama, guru olahraga dan Kepsek. Jadi total harus memiliki sembilan guru.

“Sedangkan untuk SMP, harus memenuhi standar guru per mata pelajaran,” sambungnya.

Olehnya, setelah dihitung, jika menginginkan kondisi ideal, maka Minahasa kekurangan guru.

“Solusinya merger belajar, agar siswa mendapatkan kualitas pendidikan yang baik,” ungkapnya.

Merger belajar ini, sambungnya, bukanlah merger sekolah. Sekolah tidak digabung. Yang digabung hanya kegiatan belajarnya. Guru-guru bisa efektif dalam mengajar, karena tak mungkin menggabung institusi sekolah.

“Jadi kita gabung kegiatan belajarnya. Untuk ujian itu di sekolah masing-masing,” tandasnya.

Sebanyak 106 Sekolah Desa (SD) akan digabung untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS) menjelaskan merger

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News