Krisis Kepercayaan Landa Perbankan

Krisis Kepercayaan Landa Perbankan
Krisis Kepercayaan Landa Perbankan
JAKARTA—Masalah kliring yang dihadapi PT Bank Century Tbk, menurut Ketua Himpunan Bank-Bank Umum Nasional Swasta Sigit Pramono merupakan tanda bank mengalami krisis kepercayaan. Hal ini juga dikarenakan kondisi krisis likuiditas yang sekarang melanda perbankan di Indonesia.

jpnn.com - "Kalah kliring dalam keadaan normal sudah biasa. Dalam situasi normal antar bank sudah biasa saling membantu. Bank-bank yang kelebihan dana juga akan memberikan pinjaman kepada bank lain. Tapi sekarang situasinya susah," tutur Sigit, Kamis (13/11).

Lanjutnya, sekarang ini, bank saling menjaga kondisi likuiditas masing-masing. Bank yang kelebihan dana enggan memberikan pinjaman sehingga jika ada bank yang membutuhkan dana, mereka kesulitan mencari pinjaman.

"Situasinya sudah sangat sensitif. Apalagi, struktur dana

masing-masing bank berbeda-beda. Kalau untuk bank besar tidak ada masalah likuiditas. Akibatnya bank yang  kekurangan dana dan tidak dapat pinjaman, akan kalah kliring," ujar Sigit.

Sebenarnya, menurut Komisaris BCA ini, bank yang menghadapi masalah likuiditas bisa meminjam ke Bank Indonesia. BI memberikan fasilitas repo bagi bank dengan menjaminkan surat utang negara atau sertifikat Bank Indonesia. Hanya saja masalahnya, bank yang pakai repo takut dianggap bank bermasalah karena diawasi BI.

"Yang paling aman itu sebenarnya dana dari nasabah. Karenanya dalam menghadapi situasi seperti ini, Bank Indonesia harus membangun kepercayaan dan tidak harus menunggu dari Perbanas," saran Sigit lagi. (esy)


JAKARTA—Masalah kliring yang dihadapi PT Bank Century Tbk, menurut Ketua Himpunan Bank-Bank Umum Nasional Swasta Sigit Pramono merupakan tanda


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News