Krisis Minyak Goreng Sebabkan Panic Buying, Nusron Minta Mendag Tunjukkan Taring
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi segera melarang ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) demi kepentingan di dalam negeri.
Politikus Partai Golkar itu menegaskan pemerintah harus bersikap tegas demi menjaga pasokan minyak goreng di dalam negeri yang harganya terjangkau masyarakat luas.
"Sekarang saatnya Menteri Perdagangan harus menunjukkan taringnya, larang ekspor CPO untuk sementara sampai harga stabil," nujar Nusron melalui layanan pesan, Selasa (7/3).
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 itu meyakini ada pengusaha yang melanggar ketentuan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) minyak goreng. Menurutnya, larangan ekspor CPO akan mengungkap pengusaha nakal yang membuat minyak goreng langka di pasar domestik.
"Pasti akan ketahuan siapa pengusaha yang tidak taat terhadap penerapan DMO dan DPO. Setelah itu, cabut izin usaha dan HGU (hak guna usaha) industri dan pabriknya," tegas Nusron.
Wakil ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan pemerintah menetapkan harga tunggal minyak goreng di angka Rp 14.000,- per liter pada Januari lalu atau dua pekan sebelum pemberlakuan DMO dan DPO. Di sisi lain, pengusaha menyebut harga keekonomian minyak goreng di angka Rp 19.000,- per liter.
Akibatnya, kata Nusron, pemerintah menyubsidi konsumen melalui produsen sebesar Rp 5.000,- per liter. Masalahnya, di lapangan terjadi kelangkaan minyak goreng.
"Produsen masih kucing-kucingan dan ogah-ogahan menjual barang di harga Rp 14 ribu. Alasannya ketakutan diaudit karena menerima subsidi sehingga terjadi penimbunan di mana-mana," tegasnya
Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid menyatakan sekarang saatnya Mendag M Lutfi bersikap tegas terhadap pengusaha nakal yang memainkan minyak goreng.
- Kejagung Mendakwa 5 Perusahaan dalam Grup Wilmar Telah Merugikan Negara Rp12,3 T
- Legislator Minta SPBU Nakal Diproses Hukum, Biar Jera!
- Mendag Klaim Stok Bahan Pangan di Lebaran 2024 Aman, Harga Bagaimana?
- Mendag Beberkan Kelemahan Sistem Pertanian Cabai di Indonesia
- Harga MinyaKita Merangkak Naik, Ada Perubahan HET?
- Jumlah Massa Kampanye Akbar Anies dan Prabowo, Silakan Bandingkan, Jauh