Krisis Tol

Oleh: Dahlan Iskan

Krisis Tol
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Idub Marto
Kulit manusia dan kulit babi ada kesamaanya, kulitnya menyatu dengan daging, sehingga tidak bisa dikukiti.

andriardian ardian
gula ga bahaya pak, dia dibuthkan untuk energi. gula berbahaya ya buat yang tubuhnya memiliki masalah atau sudah ada penyakit. untuk info saja sayur juga berbahaya buat orang yang sudah punya penyakit asam urat. cukup memakai akal sehat bahwa menyesot asap kedalam mulut, mau itu asap daun, asap kenalpot, asap kompor, asap lilin bahkan asap rokok tetap saja bukan sesuatu yang sehat. membandingkan gula dan rokok adalah pendapat yang menyedihkan dan b0d0h

cumibuta
gosip negatif juga berbahaya merusak mental health. daging merah jumlah banyak juga berbahaya buat jantung dan memicu kanker.

Yuwono Kelik
saya malah tergelitik dengan " semua karyawan mendapat tunjangan kesehatan, kecuali yang merokok "  padahal gula itu juga berbahaya, tapi gak di masukan katefgori membahayakan.

Iqbal Safirul Barqi
Urusan babi haram, bagi yang mengaku beriman, tidak usah diperdebatkan. Kata guru saya, Prof Abdullah Shahab, itu bentuk tes iman dari tuhan untuk umatnya yang beriman. Untuk tidak makan babi, tidak perlu alasan babi kotor, sumber penyakit, atau mengandung cacing pita. Dibersihkan pun, babi tetap haram. Tuhan tidak perlu alasan untuk membuat suatu ujian tes keimanan. Tesnya umat terdahulu lebih tidak masuk akal. Nabi Ibrahim disuruh menyembelih anaknya, atau bani Israil dilarang minum kecuali seteguk saat perjalanan perang melawan Jalud. Tidak masuk akal blas. Jadi, untuk beriman tidak perlu harus masuk akal. Dalam konteks jantung babi ini, ada unsur darurat, urusannya nyawa, yang wajib hukumnya diprioritaskan. Sehingga mestinya diperbolehkan.  Wallahua'lam.

Wahyu Readers
Wah, rupanya Abah pernah menghalangi suatu inovasi ya.. kalau dr Kabat waktu itu difasilitasi, kemungkinan namanya akan sejajar atau bahkan lebih mengemuka dibanding Prof. Griffith, Prof Robert, atau bahkan Prof. Mohiudin. Kita tidak akan bisa benar-benar menjadi dan diakui sebagai pionir manakala sebuah inovasi harus terbentur dengan dalil "belum ada jurnalnya". Lha mikirnya kebalik. Justru karena itu inovasi dia mengemukakan sesuatu yang belum ada ukuran keilmuan dan ukuran kepantasannya. Mungkin itu karmanya. Kenapa seseorang yang kita sudah tahu pernah menjadi sesuatu dulu harus terbentur kepeloporannya dengan alasan "tidak lolos uji emisi". Maaf kalau urutan kejadiannya terbalik-balik. Wkwkwkwkk..

Jaka Lembayung
Abah..kami para smoker protes keras...abah melakukan diskriminasi

Diet? 081283098998
Kan ada kaidah: dlm keadaan darurat, yg harampun jadi halal. Jadi isu transplantasi jantung babi ke jantung manusia ini seharusnya tdk ada masalah halal haram, karena sdh harus transplantasi jantung itu sdh pasti situasinya darurat, gawat, yang jika tdk dilakukan mengakibatkan kematian.

Itu menunjukkan Presiden Jokowi tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman drastis secara mendadak. Namun, presiden juga realistis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News