Kronologis Insiden di Natuna yang Sampai Membuat TNI Siaga Tempur

Kronologis Insiden di Natuna yang Sampai Membuat TNI Siaga Tempur
TNI siap menjaga kedaulatan wilayah dan keamanan di kawasan termasuk di Laut natuna. Foto: diambil dari www.tnial.mil.id/Portals

Mahfud MD menambahkan, Retno sudah memanggil Dubes Tiongkok dan akan terus melakukan pembicaraan lanjutan terkait penyelesaian konflik di perairan Natuna. "Saya kira itu yang penting, kita punya kedaulatan dan hak berdaulat juga yang harus kita jaga," ujar Mahfud.

Sementara itu, TNI sudah bersiaga di Natuna. Tiga KRI dalam posisi siap tempur. Dua di antaranya, KRI Teuku Umar dan KRI Tjiptadi. Dua KRI lagi dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna. Selain itu, ada pula satu pesawat intai maritim dan satu pesawat Boeing TNI AU.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan), Laksdya TNI Yudo Margono, memimpin pengendalian operasi siaga tempur itu. "Ini kami lakukan karena ada pelanggaran kedaulatan di Laut Natuna," ujar Yudo saat memberikan pengarahan kepada para prajurit, di Paslabuh, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, kemarin. 

Melalui udara, di wilayah itu dideteksi adanya 30 kapal ikan asing yang dikawal tiga kapal Coast Guard milik Tiongkok. "Mereka sengaja menghidupkan AIS mereka,” kata Yudo.

Meski sudah siaga tempur, Yudo menyebut, TNI mengedepankan upaya persuasif. Dia meminta personel TNI tak mudah terpancing. (okt/rmco)

VIDEO: Luhut Bela Anak Buah Prabowo

Tiongkok bersikukuh tidak salah, dan menganggap wilayah di Natuna yang dimaksud tersebut merupakan teritori mereka.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News